Cutting competition, bukanlah pertandingan bagi orang sembarangan, setidaknya itu yang terlintas dalam fikiran, hanya untuk menunjukkan betapa seriusnya kompetisi ini. tulisan ini diilhami oleh kompetisi (atau lebih tepatnya eksibisi ) Cutting Tingkat Nasional Pertama di Jayagiri (ciyeeee !!) setelah itu mulai terbayang dan selalu menjadi pertanyaan tentang apa dan bagaimana sebenarnya cutting competition ini, pisau seperti apa yang digunakan, apa saja yang dipotong dan yang paling utama diantara semuanya siapa yang berhak ikut serta.
Okey sebelum dilanjutkan saya ingin tulis dulu hal berikut :"PENULIS TIDAK BERTANGGUNGJAWAB, ATAS SETIAP KECELAKAAN YANG TERJADI SEBELUM ATAU SETELAH MEMBACA TULISAN TENTANG CUTTING COMPETITION INI, BAIK YANG TERJADI SAAT PERTANDINGAN RESMI MAUPUN TIDAK RESMI, BERLATIH MAUPUN LATIHAN YANG DILAKUKAN SECARA INDIVIDUAL"
Lanjut, hal pertama yang harus diperhatikan menurut saya, diatas spesifikasi tentang pisau atau apa saja dan bagaimana standarnya untuk cutting competition ini adalah : Siapa yang berhak untuk ikut serta dalam cutting competition ini.
Mengapa individu lebih utama ? karena kompetisi ini menggunakan pisau yang notabene merupakan tools (alat). Pisau ini sendiri sama sekali tidak berbahaya sebelum dipegang (kecuali kejatuhan atau ketendang). Dan saat dipegang oleh orang yang tidak tahu bagaimana menggunakannya maka nasib sial akan menghampiri bukan hanya pemegang tetapi juaga orang yang berada di sekelilingnya. Ada banyak referensi tentang siapa saja yang berhak mengikuti kompetisi ini, pada umumnya memiliki kesamaan "Sertifikat".
Seperti halnya Kartu Izin Start, untuk para pembalap, sertifikat atau apapun namanya adalah legalitas seorang individu boleh melakukan atau mengikuti sebuah cutting competition. Hanya mereka yang memiliki sertifikat yang dikeluarkan oleh pihak berwenang atau pihak lain yang ditunjuk oleh panitia yang bisa mengikuti. Sertifikat ini dikeluarkan setelah yang bersangkutan mengikuti pelatihan yang bisa berupa training individual oleh seoranmg instruktur yang juga bersertifikat, atau telah mengikuti persekolahan khusus.
Melalui sertifikat keikutsertaan ini seorang individu telah dinyatakan layak untuk bisa mengikuti kompetisi memotong, telah dinyatakan memenuhi persyaratan umur, mengerti, mengetahui dan menyadari bahaya dan tahu bagaimana cara meminimalisir bahaya yang mungkin timbul.
Lalu apakah di Indonesia ada sekolah ini ? setahu saya tidak ada, jadi apakah mungkin kompetisi ini diadakan ? akhirnya hanya keberanian panitia lah yang memungkinkan kompetisi ini diadakan atau tidak. Tentu saja panitia mana yang berharap pesertanya ada yang celaka, atau mungkin penonton karena cutting competition berubah menjadi kompetisi kesigapan mengelak dari pisau terbang ?
Akhirnya semua pihak, baik peserta kompetisi, panitia bahkan penonton harus memahami bahwa cutting competition ini adalah kompetisi yang berbahaya, bahkan untuk cutter terlatih sekalipun, dan meminimalisir bahaya tersebut membutuhkan tanggungjawab yang besar, tidak hanya sekedar gaya, show of force atau hal-hal semacamnya. Tetapi Cutting Competition adalah murni sebuah kompetisi untuk mencari siapa yang lebih unggul, baik cutter, pisaunya atau knife makernya. Kompetisi yang dilakukan dengan pertimabngan masak baik penetapan peserta, spesifikasi pisau, standar keamanan, maupun tujuan diadakannya kompetisi ini.
Okey cukup dulu kita lanjut dengan spesifikasi pisaunya di tulisan kedepan
Gambar : Jeepaing, master Indonesian Blade in action, diambil oleh tuan Prastadi66 pada acara eksibisi cutting competition di Jayagiri Link
No comments:
Post a Comment